Satria Muda Indonesia
Organisasi Perguruan Pencak Silat Satria Muda
Indonesia (disingkat PPS-SMI) merupakan Pengembangan dari “Perguruan Silat
Baringin Sakti” yang didirikan pada tahun 1955 oleh tiga orang pemuda Minang
yakni : H. Abu Zahar, H. Oemar Makhtub (Mayor Laut) dan G.M.S. Lebe.
Perguruan Silat Baringin Sakti merupakan Perguruan Silat yang menghimpun
dan mengembangkan aliran-aliran Silat Tradisional Minang seperti Starlak,
Pakiah Rabun, Gantuang Ciri, Lintau, Pauh, Kumango, Gulo Tareh, dll.
Gagasan untuk mengganti nama “Baringin Sakti” dengan “Satria Muda
Indonesia” dan ide untuk melebarkan haluan hingga dapat menghimpun
aliran-aliran seni budaya Pencak Silat Tradisional seluruh Indonesia berasal
dari Prabowo Subianto (Letjen TNI Purn.), yang merupakan salah seorang murid
Alm. H. Abu Zahar.
Menurut Anggaran Dasar Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia Tahun
1993, BAB 1, Pasal 2, bahwasanya : “Perguruan Pencak Silat Satria
Muda Indonesia didirikan dan ditetapkan pada tanggal 19 Juli 1987 untuk
waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Besar yang
diadakan oleh murid-murid Almarhum H. Abu Zahar serta dihadiri oleh wakil-wakil
keluarga Besar Pendekar Banten, Pandeglang, Cirebon, Sukabumi, dan Tangerang,
pada tanggal 18 dan 19 Juli 1987 di Lembah Pinus Ciloto, Jawa Barat.”
Tokoh-tokoh perintis Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia yang
hadir adalah generasi muda dari Perguruan Silat Baringin Sakti, yakni : H.
Prabowo Subianto (Letjen TNI Purn.), H. Ismed Yuzairi (Mayjen TNI), H. R.A.N.
Tanoedjiwa (Brigjen TNI), Drs. Edward Lebe, H. M. Indra Chatib (Alm.), Yan
Yulidar, Ir. Lukman R.G., H. Robinsyah Gaffar, dan Ir. Erizal Cal Chaniago.
Pada
kesempatan itu juga hadir tokoh-tokoh pendekar Baringin Sakti lainnya
yaitu :
a. Jakarta
1.
Bpk. H. Taufik Bahaudin, SE
2.
Bpk. Edvir L. Tamala
3. Bpk. Royani
4. Bpk. Drs. Med. Fauzi Makhtub
5. Bpk. H. M. Baran Tanoedjiwa
6. Bpk. Hambali
7. Bpk. H. Yusri Andi, SE
8. Bpk. Fredi Rosandi, SE
b.
Jawa Barat
1.
Bpk. H. Jamalis st. Parmato
2. Bpk. Ir. Ananta Findika Eka Putra
c.
Sumatera Barat
1.
Bpk. H. Nasrul B.
2. Bpk. H. Tarmizi Akbar
3. Bpk. Edwel, SH
4. Bpk. M. Ridwan Awza
d.
Jambi
Bpk.
H. Sofyan Nadar
Juga Hadir untuk bergabung Pendekar-Pendekar dari beberapa aliran silat
yang ada di Jawa, yaitu :
a.
Tokoh-tokoh Pendekar Banten
1. Bpk. H. Tb Hasan So’ib
2. Bpk. H. Kasmiri Assabdu
3. Bpk. H. Junaedi Assad
b. Tokoh
Pendekar Pandeglang
Bpk.
H. Uki Mulki
c. Tokoh-tokoh
Pendekar Tanggerang
1. Bpk. Abdurrahman sa’id
2. Bpk. Boni (Alm.)
3. Bpk. M. Soleh
d. Tokoh-tokoh
Sesepuh Ulama Pendekar Sukabumi
1. Bpk. Abah H. Ishak
2. Bpk. Buya H. Lukman Nul Hakim
Kegiatan ini direstui oleh sesepuh Perguruan Silat Baringin Sakti, yang
beberapa orang diantaranya turut hadir pada peresmian ini, diantaranya :
1. Bpk. G. M. S. Lebe (Alm.)
2. Bpk. H. Umar Makhtub (Alm.)
3. Bpk. Soetan Badar Gaffar (Alm.)
4. Bpk. H. Edward Rafles
5. Ibu Hj. Netty Abu Zahar.
B. LAMBANG
Menurut
Anggaran Rumah Tangga Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia Tahun 1993,
BAB IV, Pasal 18, bahwasanya : “Lambang Perguruan diwujudkan dalam
gambar melingkar yang terdiri dari lintasan tendangan kaki kearah delapan
penjuru yang bagian tengahnya terdiri dari merah-putih dengan dua keris
tradisional bersilang ditengah-tengah dan terhunus ke atas yang dikelilingi
oleh dua untaian padi yang menghadap ke atas.”
Arti
Lambang :
1. Gambaran
Kaki ke arah delapan penjuru mata angin merupakan lambang bahwa PPS-SMI dapat
dikembangkan ke berbagai wilayah NKRI dan ke seluruah Dunia.
Empat tendangan diwarnai Merah menunjukkan sifat “Lurus Benar Sehat
Kuat”(Pembinaan Fisik) mengandung pengertian bahwa Pesilat PPS-SMI
harus mempunyai cara bersilat yang Tepat menuju sasaran (mematikan), Benar
gerakannya, dan dilandasi kondisi yang Sehat serta Kuat lahir dan Bathin.
Sedangkan Empat tendangan diwarnai Putih menunjukkan sifat “Lurus Benar
Sabar Lillah” (Pembinaan Mental) mengandung pengertian bahwa Pesilat
PPS-SMI senantiasa harus berjalan dijalan yang Lurus, setia untuk membela
Kebenaran, bersifat Sabar dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Dua jenis
keris pusaka nenek moyang mengandung arti bahwa ilmu bela diri yang diajarkan
di PPS-SMI ini berasal dari nenk moyang Indonesia dan berlatar belakang
kebudayaan Nasional.
3. Padi
melambangkan kecenderungan Pesilat PPS-SMI senantiasa “Berilmu Padi makin
berisi makin merunduk”
Helai daun padi mengandung falsafah seni Silat : Daun Padi itu tipis dan
gemulai tetapi tajam bagaikan pisau “Bagi seorang Pesilat taktik menghindar
cukup dalam jarak setipis daun padi tersebut”.
4. Bendera
Merah Putih melambangkan bahwa PPS-SMI adalah milik Republik Indonesia, yang
berazaskan Pancasila.
5. Buhul
ikatan padi yang berjumlah 5 (lima) buah dan mengikat erat daun untaian padi
sebagai lambang ikatan batin satu keluarga Indonesia.
6. Tulisan
“Satria Muda Indonesia” mengandung pengertian untuk membentuk manusia yang
berjiwa Satria dan senantiasa Muda dalam semangat perjuangan cita-cita luhur.
C.
TINGKATAN ANGGOTA (Sabuk)
Menurut Anggaran Rumah Tangga Perguruan Pencak Silat Satria Muda
Indonesia Tahun 1993, BAB V, Pasal 22, sebagai berikut:
Tanda
Tingkatan Anggota
Tanda Tingkatan Anggota
ditandai dengan warna sabuk yang terdiri dari:
Tingkatan :
Warna Sabuk :
Pratama
Taruna Putih
Polos
Pratama Madya Putih
Merah strip I
Pratama Utama
Putih Merah strip II
Satria
Taruna Merah
Polos
Satria
Madya Merah
Hitam strip I
Satria Utama
Merah Hitam strip II
Pendekar Muda
Pendekar Muda
Taruna Hitam
Polos
Pendekar Muda Madya Hitam
Kuning strip I
Pendekar Muda
Utama Hitam
Kuning strip II
Pendekar
Dewan Guru
Kuning Polos
Anggota Kehormatan
Kuning Polos
dgn lambang PPS-SMI
di ujung
sabuk
Arti
Tanda Tingkatan
Penerapan sistem
tingkatan ini dapat dilihat pada petunjuk pelaksanaan metode latihan.
a. Pratama
Taruna ; warna sabuk Putih Polos seorang anggota Satria Muda Indonesia
yang baru masuk harus dengan jiwa yang tulus ikhlas san hati yang suci bersih.
b. Pratama
Madya dan Pratama Utama ; warna dasar sabuk putih dengan garis merah
diatasnya, penambahan satu garis merah menunjukkan peningkatan keberanian
anggota dengan semakin bertambah masa latihan.
c. Satria
Taruna ; warna sabuk merah polos, yang menunjukkan sifat utama seorang
satria yaitu memiliki keberanian dan kesetiaan.
d. Satria
Madya dan Satria Utama ; warna dasar sabuk merah dengan garis hitam
diatasnya, penambahan satu garis hitam menunjukkan peningkatan keyakinan
anggota tentang ilmu yang dipelajarinya.
e. Pendekar
Muda Taruna ; warna sabuk hitam polos menunjukkan seorang anggota yang
berwatak satria, yakin akan kemampuan dan keterbatasannya dan setia.
f. Pendekar
Muda Madya dan Pendekar Muda Utama ; warna dasar sabuk hitam dengan
garis kuning diatasnya, menunjukkan seorang anggota yang berwatak satria,
yakin, setia dan bijaksana
-
Berani berkata tegas (mengeraskan kata)
-
Berani berbuat sesuai dengan diucapkan
D. JANJI
DAN MOTTO SATRIA MUDA INDONESIA
Janji
Satria Muda Indonesia :
1. Akan
mengikuti latihan dengan penuh disiplin
2. Tidak
akan bekhianat terhadap Perguruan
3. Tidak
akan mencelakakan Guru dan Saudara Seperguruan
4. lmu
yang didapat, hanya akan dipergunakan untuk membela Kebenaran dan
Keadilan
5. Ilmu
yang didapat, hanya akan diajarkan kembali kepada yang berhak
Motto
Satria Muda Indonesia :
“Musuh tidak dicari, Bertemu
dihindari”
“Sekali dimulai, Titik mati
baru berhenti”
“Bela Diri untuk Bela Bangsa”
Komentar
Posting Komentar
Apa pendapat anda?